Tentang Musik
Hai, Assalamu’alaikum..
To be continued…
Panggil aja aku, Akarui-san atau A-chan biar lebih akrab.
Dari kecil aku selalu ingin jadi musisi hebat.
Ya itu bukan tanpa sebab sih
sebenarnya. Ayahku juga musisi, jadi adalah sedikit passion yang turun.
Buatku musik itu satu kesatuan yang saling mengisi dan
melengkapi. Jadi aku tertarik untuk mencoba menguasai semua alat musik terutama
dalam sebuah band. Alat musik pertamaku adalah piano. Aku suka banget piano dan
sejenisnya, karena buat orang lempeng nggak berekspresi kayak aku, piano itu
adalah penyaluran ekspresi terbaik. Ketika aku senang, aku sedih, aku marah…
semua aku lampiaskan saat bermain piano.
Jadi… ketika seseorang datang dan menegurku dengan hati-hati,
“tahu nggak? Sulit sih emang, tapi kamu.. cobalah kurangi bermain musik.”
Orang itu ngirimin aku sebuah video, video hijrahnya seorang
vokalis Payung Teduh dari musik. Saat itu, pas banget aku lihat video itu
sebelum manggung. Dan kala itu dunia ku serasa berhenti sejenak. Aku nggak
begitu mengerti alur yang terjadi. Tapi saat itu yang kupikirkan adalah “ini
akan jadi manggung terakhirku, insya allah”, sungguh berlawanan dengan kata
hati yang sedari dulu tahu… Betapa sulitnya aku belajar, betapa sakitnya
menahan perih saat merasa gagal untuk berhasil, berapa banyak waktu ku habiskan
menyendiri hanya untuk menjadi yang ku inginkan… Tapi aku sadar betul, aku
masih terlalu kecil dibandingkan musisi hebat seperti Payung Teduh.
Kebetulan banget waktu itu aku sudah tidak mengikuti update
lagu terbaru western dan indie band. Ke-kudet-an ini jadi berkah
buat aku. Alhamdulillah. You know, aku menerima nasehatnya untuk mencoba
mengurangi bermusik. Sebenarnya aku menerima nasehat semua orang yang hendak
memberikannya, sayangnya masih banyak yang enggan menasehatiku waktu itu karena
tahu betapa kerasnya karakter yang selama ini melekat.
Buat kamu yang membaca ini, cobalah mendengarkan.. walaupun
seberapa keras telingamu mencoba tak ingin dengar. Coba pahami meskipun seberapa
egoisnya logika mencari-cari kesalahan itu. Cobalah membuka hati dan berserah
diri pada yang Illahi.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah
Wassalamu’alaikum Warahmatullah
To be continued…
Komentar
Posting Komentar