oh Marsinah
Kita
jalan mundur bentar yuk! Sekedar refreshing
melihat apa saja yang pernah terjadi di masa lampau.
Marsinah yang lahir tanggal 10 April 1969 ini adalah sosok seorang pejuang yang tangguh. Tangguh??? Iyapz … Beliau ini adalah seorang
wanita tangguh yang memperjuangkan hak-hak buruh tahun 1993.
Eh pada tahu Marsinah, nggak ?? Hahaha
masak nggak tahu sih?! Eh gue tahu kok. Ya deh JJJ …
Marsinah, kartini revolusioner |
LATAR BELAKANG PROBLEM
Semuanya berawal pada tahun 1993, Gubernur KDH TK I Jawa Timur mengeluarkan surat edaran No. 50/Th. 92 yang berisi himbauan kepada para pengusaha agar menyejahterakan karyawannya dengan memberikan kenaikan gaji sebesar 20% gaji pokok. Hal ini tentu jadi kabar gembira bagi para buruh. Namun sebaliknya, kurang menggembirakan bagi para pengusaha karena hal itu berarti menambah pengeluaran perusahaan. Seperti layaknya yang terjadi pada PT CPS alias PT Catur Putera Surya Porong.
Akhirnya pada 3 dan 4 Mei 1993, karyawan PT CPS mengadakan unjuk rasa atas hak mereka mengenai surat edaran tersebut. Mereka menuntut penambahan gaji yang semula Rp 1.700 menjadi Rp 2.250.
Akhirnya pada 3 dan 4 Mei 1993, karyawan PT CPS mengadakan unjuk rasa atas hak mereka mengenai surat edaran tersebut. Mereka menuntut penambahan gaji yang semula Rp 1.700 menjadi Rp 2.250.
TINDAKAN YANG DILAKUKAN
2 Mei 1993, Marsinah terlibat dalam rapat yang membahasa untuk aksi unjuk rasa di Tanggulangin, Sidoarjo. Pada 3 dan 4 Mei 1993, para buruh mengawali aksi mereka dengan mogok kerja beserta menyebutkan 12 tuntutan yang salah satunya adalah tuntutan akan kenaikan gaji pokok buruh.Marsinah menjadi salah satu orang dari 15 orang perwakilan karyawan yang melakukan perundingan dengan pihak perusahaan.
2 Mei 1993, Marsinah terlibat dalam rapat yang membahasa untuk aksi unjuk rasa di Tanggulangin, Sidoarjo. Pada 3 dan 4 Mei 1993, para buruh mengawali aksi mereka dengan mogok kerja beserta menyebutkan 12 tuntutan yang salah satunya adalah tuntutan akan kenaikan gaji pokok buruh.Marsinah menjadi salah satu orang dari 15 orang perwakilan karyawan yang melakukan perundingan dengan pihak perusahaan.
Pada
perundingan 5 Mei 1993, tanpa kehadiran Marsinah, 13
buruh yang dianggap sebagai penghasut dari aksi unjuk rasa digiring ke
Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo. Mereka dituduh menggelar rapat gelap kemudian
mereka dipaksa untuk mengundurkan diri dari PT CPS.
Mengetahui
hal tersebut, Marsinah sempat bertanya soal teman-teman buruhnya ke Kodim
Sidoarjo. Namun setelah peristiwa tersebut, Marsinah pada malam itu telah
hilang keberadaannya.
Pada tanggal 8 Mei 1993, barulah ditemukan
sesosok mayat wanita, yaitu Marsinah.
PROSES PENYELIDIKAN
Hal tersebut tentu mengundang tanda tanya yang sangat besar bagi sebagian masyarakat. Oleh karena itu pada 30 September 1993, dibentuklah
Tim Terpadu Bakorstanasda Jatim untuk menyelidiki kasus pembunuhan Marsinah. Sebagai
penanggung jawab Tim Terpadu adalah Kapolda Jatim dengan Dan Satgas Kadit
Reserse Polda Jatim dan beranggotakan penyidik/penyelidik Polda Jatim serta Den
Intel Brawijaya.
8 petinggi
perusahaan termasuk Yudi
Susanto, dan Mutiari selaku Kepala Personalia PT CPS ditangkap secara diam-diam dan
tanpa prosedur resmi, mengalami siksaan fisik maupun mental selama diinterogasi
di sebuah tempat yaitu Kodam V Brawijaya. Setiap orang yang
diinterogasi dipaksa mengaku telah membuat skenario dan menggelar rapat untuk
membunuh Marsinah. Pemilik PT CPS.
Akhirnya 18 hari kemudian mereka diketahui sudah
mendekam di tahanan Polda Jatim dengan tuduhan terlibat kasus pembunuhan
terhadap Marsinah. Pengacara Yudi Susanto, Trimoelja D. Soerjadi,
mengungkap adanya rekayasa oknum aparat kodim untuk mencari kambing hitam
pembunuh Marsinah.
Secara resmi, Tim Terpadu menangkap dan
memeriksa 10 orang yang salah satunya
adalah Anggota TNI
yang diduga terlibat dalam kasus.
Hasil penyidikan polisi menyebutkan Suprapto
(pekerja di bagian kontrol PT CPS) menjemput Marsinah dengan motornya di
dekat kos Marsinah lalu membawanya ke pabrik, kemudian dibawa lagi dengan Suzuki Carry putih ke
rumah Yudi Susanto di Jalan Puspita, Surabaya. Setelah 3 hari
disekap, Suwono (satpam PT CPS) mengeksekusinya.
Di pengadilan, Yudi Susanto divonis 17 tahun
penjara, sedangkan stafnya yang lain dihukum 4 - 12 tahun, namun ternyata mereka
naik banding ke Pengadilan Tinggi dan Yudi Susanto dinyatakan bebas. Proses selanjutnya, MARI alias Mahkamah Agung Republik Indonesia membebaskan para terdakwa dari
dakwaan.
Putusan MA RI tersebut, menimbulkan
ketidakpuasan sejumlah pihak sehingga muncul tuduhan bahwa penyelidikan kasus
ini direkayasa.
KSUM
Pada
tahun 1994,
dibentuklah KSUM alias Komite
Solidaritas Untuk Marsinah yang didirikan oleh 10 LSM alias Lembaga Swadaya Masyarakat yang khusus
ditujukan untuk mengadvokasi dan investigasi kasus pembunuhan Marsinah oleh
Aparat Militer.
KSUM mendorong perubahan dan
menghentikan intervensi militer dalam penyelesaian perselisihan perburuhan. Munir,
salah seorang pengacara buruh PT. CPS melawan Kodam
V/Brawijaya, Depnaker Sidoarjo dan PT. CPS Porong atas pemutusan
hubungan kerja sepihak yang dilakukan oleh aparat kodim sidoarjo terhadap 22
buruh PT. CPS Porong yang dianggap sebagai dalang unjuk rasa.
BENTUK PENGHORMATAN
OKEE JJJBENTUK PENGHORMATAN
Ø Kisah Marsinah lalu diangkat ke dalam
layar lebar oleh Slamet Rahardjo yang berjudul “Marsinah (Cry Justice)”.
Ø Seniman Surabaya, Mus Mulyadi
juga meluncurkan album music dengan judul Marsinah.
Lagu ini diciptakan oleh komponis MasGat untuk mengenang
jasa-jasa Marsinah.
Ø Ada juga band beraliran anarko-punk
asal Jakarta
yaitu Marjinal, , menciptakan
sebuah lagu dengan judul Marsinah,
yang didedikasikan khusus untuk menghormati dan menghargai perjuangan Marsinah.
Lagu ini dibawakan sekaligus dalam 2 albumnya, yaitu termarjinalkan dan predator , dengan versi
yang berbeda.
CEKIDOT !! d(^_^)b
Marjinal - Marsinah
Kulihat buruh perempuan berkeringat
Membasahi bumi yang gemerlap
Energi yang kau curahkan
Begitu besar tak ku rasakan
Terhanyut dalam kesombongan,
terlupakan
Gemerlap cahayamu
Membentangi garis kehidupan
Ada darah dan rintih caci maki kau
hadapi
Keringat dan ketegaranmu
Mengalir deras tak ternilai
Hanya tetes darah dan air mata yang
kau terima
Ooo … Marsinah kau termajinalkan
Komentar
Posting Komentar