Tiba-Tiba
Mega merahnya sudah meredup
Kini angin telah mendinginkan segala
di kegelapan
Begitu juga hati
Dan kini
Hanya lagu temaniku
Entahlah padahal tadi baik
Tiba-tiba saja memang
Yang jelas rasa hambar
Ah,
Buruk sekali ingatan
Jatuhkan kembali mimbar emosi
Kemudian membayangkanmu
Menyukai selembar gambar
“Hey berani sekali rupanya.” kata seorang
teman
“Ah biarkanlah. Itu hanya gambar.
Lagipula bergambarkan pujaanku.” Pertegas segala
“Hey lihat itu dia!” menusuk rasanya
“Apa? Tidak mungkin. Lihatlah malam.
Kenapa tiba-tiba saja.” Bimbang untuk
menghadapi
“Ah dia t’lah pergi.” Kecewa sekejap mata
Hal yang tiba-tiba saja
Tapi semua itu benar mengejutkan
Lelapku kini senyumku
Komentar
Posting Komentar