Putusku hijrahku


Hey.. Assalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakaatuh…
Pernah nggak sih? Dapat beberapa komentar seperti ini?
A : “Kenapa sih kamu putusin dia? Katanya serius?
Dia kan baik banget orangnya, pengertian lagi. Terus kurang apa lagi?”
B : “Idiihh… kapan sih gue nggak serius menjalin hubungan (ceilah). Cuman gue pengen hijrah. Dan gue memutuskan buat mengakhiri hubungan sama dia dulu.”
A : “Apaan sih? Emang perlu sampai putus gitu? Kan hubungan kalian sehat dan nggak aneh-aneh. Nggak jerumusin ke lo ke arah negative kan? Malahan hidup lo makin baik sekarang.”

Setelah ku piker-pikir lagi saat itu… Nggak ada yang salah dari pernyataan yang dilontarkan orang-orang terhadapku.
Lantas, kenapa aku sekokoh ini untuk tetap pada keputusanku itu. Keputusan untuk mengakhiri sebuah hubungan yang sudah terjalin kurang lebih 2 tahun itu, yang banyak orang menyebutnya adalah “Pacaran”.

Ini bukan kali pertama aku pernah punya ikatan khusus dengan seseorang. Sebelum ini, adalah dia… yang pertama membuatku berfikir, “mungkin ini saatnya aku mulai menjalin ikatan dengan seseorang”.
Dia adalah seseorang dari masa sekolahku, di sekolah kejuruan. Ya… bukan berarti itu pertama kalinya aku merasakan terkena virus merah jambu. Aku mengenal virus pink sudah sejak di bangku sekolah dasar. Oh God! Bahkan teman sebayaku waktu itu ada yang sudah merasakan namanya pacaran. Lingkungan itu benar-benar berpengaruh (tontonan TV juga). Kuatkan pondasimu dari lingkungan rumah!
Back to the topic!
Aku merasa belum siap untuk punya sebuah hubungan sebelum masa putih abu-abu tiba. Karena merasa masih sangat labil, dan masih dalam proses yang jauh dari kata dewasa. Entah apa yang terlintas dibenakku, kenapa aku merasa sudah siap berpacaran saat berada di masa SMK.
Nano-nano sih rasanya… Namun ketika aku mulai tersadar, betapa banyak hal yang terjadi… malah membuatku merasa menjadi pribadi yang semakin mundur. Saat itulah aku berpikir, ini harus berakhir dan jangan terulang lagi. Kegagalan dalam hubungan ini sempat membuatku gila. Mungkin sama pula denganmu.

Di sela-sela itu… orang tuaku memberikan sebuah nasehat,
“Sekolahlah yang betul, sekolah saja dulu. Kamu belum siap untuk pacaran. Lihat mereka yang seusiamu yang hamil di luar nikah. Kalau sudah seperti itu, bagaimana keluarganya, berdampak ke orang tuanya. Kamu jaga nama baik keluarga, jaga nama ayah… Tunggu waktu yang tepat saja. Kalau sudah waktunya malah kamu harus punya.”

:’D  waktu itu Cuma emot ini yang menggambarkan rasanya.
Kemudian sampailah pada saat aku dengan dia yang beberapa waktu lalu, kuputuskan untuk berhenti. Ya kurasa, hubungan kita memang dapat ridho dari orang tua kami masing-masing. Berdua pun punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tidak ada problem yang terlalu serius yang terjadi.
Hanya saja, dia cukup menjaga jaraknya denganku. Pernah denger pacaran islami?? Pacaran sih, tapi dilabeli begitu… Woah… itu menuai kontra sih ketimbang pro nya.

Kemudian…entah kenapa, mungkin saja Allah sedang ngode aku untuk mencari wawasan tentang hal tersebut. Alhamdulillah banget, hati ini mau peka dengan kode yang Allah kasih.
Belajar….belajar… mencari ilmu…. Baca… dengar… lihat…
Yah, kita yang muslim pasti tahu… kalau pacaran memang nggak ada dalam ajaran Islam. Yaaa…. Jujur aja deh, pasti banyak yang mikirin deh! Kalau ngelakuin hal yang sekalipun nggak ada di ajaran Islam, asalkan nggak aneh-aneh, tujuannya positif, dan emang berujung baik, bakal dilakuin juga.

Nah... disitulah saya merasa suatu gejolak muncul. Terimakasih ya Allah... Ilmu itu memang ibarat lentera yang menerangi gelapnya malam. Maha Besar Allah.. Semua hal…. Semuuaanya yang berkaitan dengan kehidupan ini, sudah tersedia dalam paket lengkap dalam “Islam” rahmatan lil ‘alaamin…
Jadi tinggal tergantung kita sebagai umat manusia yang berfikir. Yang terpenting, jangan lelah… Plisss banget jangan lelah buat belajar dan terus memperdalam ilmu. Ilmu apapun itu… Hanya saja, mecari ilmu saja nggak cukup. Ilmu harus seimbang dengan adab. Belajar ilmunya tapi nggak belajar adabnya, sama aja seperti kita mau buang sampah. Bener sih buang sampah biar kitanya bersih, tapi kalau buangnya sembarangan??

Intinya kalau ada yang tanya kenapa saya putusin pacar saya yang sudah cukup oke. Saya bakal jawab Karena dia belum cukup oke sebab belum halalin saya :’) . Iya sih ortu ridho… Tapi kalau Allah nggak ridho, buat apa :’)

Ok, terimakasih udah menyempatkan waktu untuk membaca ya. Jangan tunda hijrahmu ya ;) byeeee……


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Musikalisasi Puisi ???

oh Marsinah

MUSIK GUE